Ragam hias pejajaran
Posted by amiruljepara on September 22, 2011
Ragam hias ini banyak terdapat di Jawa Barat karena merupakan hasil budayadari kerajaan Pejajaran. Peninggalan yang masih sampai sekarang banyak terdapat di makam Sunan Gunung Jati.
Dalam ragam hias ini kelihatan bentuk-bentuk yang bulat karena semua entuk ukiran di expresikan dengan buledan/cembung.
Ragam hias Pejajaran terdiri dari : Daun Pokok, Angkup, Cula, Endong, Simbar, Benangan, Pecahan, Trubusan.
Uraian :
“Daun Pokok”
Daun pokok/relung besar dibuat cembung/buladan. Hal ini membuat perkasanya sifat ragam hias ini.
“Angkup”
Angkup pada ragam hias ini dibuat cemung/buladan. Pada Tangkai angkup biasanya tumbuh trubusan pada bagian dalam.
“Cula”
Pada ragam hias Pejajaran ini ada sebentu daun kecil yang tumbuh dimuka daun pokok atau relung besar. Hali ini mungkin merupakan corak khusus ahwa di Jawa Barat dengan adanya binatang yang bercula yaitu binatang Badak.
“Endong”
Daun yang tumbuh di belakang daun pokok, bentuknya bersusun-susun dari bawah sampai atas daun pokok. Juga bersifat pengisi bidang-bidang kosong.
“Simbar”
Pada daun pokok bagian depan, tepatnya dibelakang benangan tumbuhlah daun-daun kecilyang berjajar keatas yang lazimnya disebut simbar. Hali ini lebih menambah wibawa dari ragam hias Pejajaran.
“Benangan”
Benangan berbentuk miring, dari bawah sampai akeatas berhenti pada ulir pokok.
“Pecahan”
Sebagaimana lazimnya motif ukir, pecahan merupakan pemanis,atau menambah luwesnya sebentuk daun yang sudah dipecahi.
“Trubusan”
Daun-daun kecil yang tumbuh disekitar daun pokok, juga bersifat pelengkap atau pengisi dari bidang-bidang yang kosong.
This entry was posted on September 22, 2011 at 7:56 am and is filed under angkup, benangan, cula, daun pokok, endong, jambul, lemahan, motif pejajaran, motif seni ukir, motif ukir, motif-motif, pecahan, ragam hias pejajaran, ragam hias seni ukir klasik, simbar, sunan gunung jati, trubusan, ukir, ulir. Tagged: jasa ukir, jasa ukir jepara, motif ukiran klasik, ragam hias ukiran klasik. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.
Mengenal Potensi Masyarakat Jepara Sebagai Kota Ukir « Jasa Ukir Online – Jasa Ukiran Khas Jepara said
[…] lembaga pendidikan ini adalah Raden Ngabehi Projo Sukemi yang mengembangkan motif majapahit dan Pajajaran serta Raden Ngabehi Wignjopangukir mengembangkan motif Pajajaran dan Bali. Semakin bertambahnya […]
Ragam hias ukiran klasik di jawa « Jasa Ukir Kayu – Jasa Ukiran Khas Jepara said
[…] saat itu sudah mulai berkembang seni ukir ragam hias Mojopahit, Pejajaran dan Bali dengan kraton sebagai sumber dari […]
Ragam hias Mojopahit « Jasa Ukir Kayu – Jasa Ukiran Khas Jepara said
[…] Ragam hias ukiran klasik di jawa Ragam hias pejajaran […]
Ragam hias Bali « Jasa Ukir Kayu – Jasa Ukiran Khas Jepara said
[…] Ragam hias pejajaran Ragam hias Cirebon […]
Ragam hias Cirebon « Jasa Ukir Kayu – Jasa Ukiran Khas Jepara said
[…] merupakan gubahan dari tumbuh-tumbuhan (daun pakis), mempunyai bentuk hamper sama dengan bentuk ragam hias Pejajaran, namun unsurnya tidak sebanyak unsur ragam hiasa […]
esa said
Ragam hias khas pajajaran namanya apa?diambil dari bntuk dekoratif motif bunga apa? Istana pajajaran blum ditemukn, tiap2 kerajaan kan pd rruntuhanya biasanya ditemukan ragam hias ukir paht yg khas n brbda2 dari masing2 krajaan?. Yg di Makam Sunan Gunung Jati itu salah 1 ragam hias khas krajaan pakungwati/caruban nagari/ksepuhn cirebon ya?.